Senin, 03 Oktober 2011

Membayar Untuk Bermain

"Ga mau ah main kesana lagi, gak punya uang" ?!)@*^W@^$#^%
Seorang Ibu terkejut mendengar pernyataan dari teman anaknya ketika ditanya mengapa ia tak pernah lagi main kerumah. Antara percaya dan tidak, Ibu tersebut mendengar bahwa anaknya(6,5 tahun) meminta uang setiap kali temannya bermain ke rumahnya. Apakah akan menjadi kebiasaan? Apa yang harus dilakukan?

Ibu, semakin anak terlibat dengan lingkungannya, risikonya adalah muncul konflik dengan teman. Di usia anak Ibu, hubungan yang terbentuk biasanya didorong oleh adanya berbagai kesamaan. Namun, bisa juga persahabatan dijalin untuk menentramkan dan menutupi kekurangan masing-masing. Misalnya si A punya banyak mainan sementara si B sebaliknya.

Sekalipun Ibu banyak memperhatikan perkembangan anak, usahakan tidak segera mencampuri hubungan persahabatannya. Sebab, pandangan kita sering cenderung memihak. Namun demikian, cobalah mencari tahu, dan sumber yang akurat adalah anak Anda, sahabatnya dan bisa juga guru di sekolahnya. Banyak informasi penting tentang anak yang dimiliki guru. Tapi sebelumnya, sebaiknya tanyakan dulu pada anak tentang masalah tersebut, sehingga anak merasa orang tua memihaknya dan bersedia menolongnya.

Pilih waktu yang tepat untuk berbincang dan berikan perhatian penuh, serta gunakan bahasa yang mudah dipahami. keseriusan mendengarkan akan mendorongnya berbicara. Tunda pertanyaan memojokkan di awal pembincangan. Perhatikan bahasa tubuhnya.

Jika kekhawatiran Anda mengenai perilaku bully anak (sikap mendominasi yang tidak sehat, memaksa, atau menggertak) terbukti, cobalah untuk memahami latar belakang masalahnya.buatlah kesepakatan dan aturan yang jelas tentang perilaku sosial yang Anda inginkan. Penting untuk menekankan tentang hak orang lain, dan bangkitkan empati anak dengan mengajaknya membayangkan jika ia dalam posisi sebaliknya. Pujilah jika ia dapat mengendalikan diri atau bersikap positif, sehingga anak menyadari bahwa orang tuanya memperhatikan perilaku baiknya.

Penanganan terhadap bullying perlu dilakukan segara mungkin untuk menghindari masalah yang lebih serius. Nila perlu konsultasikan pada pihak ketiga (guru atau psikolog) untuk mencari pemecahan yang paling efektif.

Sumber : Irma Sukma Dewi, Psi dalam "Ask The Experts" majalah Inspiredkids. April.2008




Tidak ada komentar:

Posting Komentar